Selasa, 11 November 2014

TUGAS SOFTSKILL PERILAKU KONSUMEN

MAKALAH PERILAKU KONSUMEN

PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PENJUALAN IPHONE DI INDONESIA DILIHAT DARI SIKAP, KONSEP DIRI DAN KEPRIBADIAN




DISUSUN OLEH:
                                                                         
THARIQ AFIF R. HAKIM (17212345)
3EA02


KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul "Perilaku Konsumen terhadap Iphone di Indonesia" ini.
Dalam penulisan makalah ini, penulis mengambil banyak referensi dari berbagai sumber seperti majalah dan internet. Penulis juga memasukkan asumsi yang penulis dapat dari pengamatan penulis terhadap objek dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam makalah ini, penulis ingin mengemukakan pendapat penulis mengenai perilaku konsumen masyarakat Indonesia terhadap persediaan Iphone di Indonesia dipertimbangkan oleh beberapa faktor, serta peran dari faktor-faktor tersebut dalam proses pembentukan keputusan pembelian.
Penulis menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman tentang proses pembelian masyarakat Indonesia menjadi salah satu hambatan dalam penulisan makalah ini. Sekiranya, penulis meminta maaf sebesar-besarnya atas semua kesalahan yang pembaca temukan di dalam makalah ini.
Harapan penulis, dengan disusunnya makalah ini bisa memberikan pengetahuan baru kepada para pembaca sekalian mengenai perilaku konsumen terhadap penjualan Iphone dan dan faktor apa yang paling mempengaruhi keputusan pembelian terhadap Iphone.




Depok,  November 2014

Penulis



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejak pertama kali dirilis pada tahun 2007, Iphone telah menjadi salah satu terobosan termutakhir dalam perkembangan telepon seluler. Desainnya dan berbagai fiturnya yang inovatif telah banyak memukau para pengguna media komunikasi. Terobosan-terobosan inovatif yang ditawarkan oleh Iphone telah memberi Iphone gelar sebagai salajh satu produk terlaris yang pernah ada, selain kubus rubik.
Kedatangan Iphone di kancah pasar telepon seluler tentu menarik banyak perhatian dari berbagai orang. Hal ini dipengaruhi oleh banyak hal, seperti brand characteristic yang dimiliki oleh Iphone yang sesuai dengan karakteristik banyak orang. Atau bisa dipengaruhi oleh strategi pemasaran yang diterapkan oleh Apple Company dalam memasarkan produk Iphone.
Seperti produk lainnya, pembelian Iphone melewati beberapa tahap. Keputusan konsumen dalam membeli Iphone akan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor demografi, geografi, perilaku dan lain-lain.
Iphone sebagai salah satu produk terlaris di dunia memiliki banyak keunikan dibanding produk lainnya dalam industri yang sama, karena meskipun dipatok dengan harga yang berada diatas rata-rata, tetapi penjualan Iphone di seluruh dunia selalu mengungguli penjualan produk sejenis lainnya. Hal tersebut menunjukkan perbedaan perilaku konsumen yang beragam  terhadap penjualan Iphone. Atas dasar itulah disusun makalah yang berjudul “Perilaku Konsumen terhadap Iphone di Indonesia” ini.

1.2  Rumusan Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1.      Apakah pengaruh faktor-faktor perilaku konsumen signifikan terhadap penjualan Iphone di indonesia?
2.      Apakah faktor perilaku konsumen yang paling mempengaruhi keputusan pembelian Iphone di Indonesia?

1.3  Tujuan Penelitian
Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberikan wawasan baru tentang keputusan pembelian terhadap Iphone dan faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian Iphone di Indonesia.

1.4  Manfaat Penelitian
Dengan membaca karya tulisan ini, penulis berharap agar pembaca sekalian bisa lebih memahami tentang perkembangan pembelian Iphone di Indonesia dan faktor-faktor apa saja dari perilaku konsumen yang mempengaruhi pembelian Iphone di Indonesia.




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Perilaku Konsumen

2.1.1 Pengertian
Perilaku Konsumen dapat diartikan sebagai semua aktivitas dan proses yang dilalui oleh konsumen dalam memutuskan produk apa yang dibelinya. Proses-proses tersebut dapat berupa pencarian informasi tentang produk yang dievaluasinya, percobaan terhadap produk tersebut, dan berbagai kegiatan lainnya yang dipertimbangkan oleh konsumen perlu untuk dilakukan sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk.
Perilaku konsumen itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menunjukkan seberapa minatnya konsumen terhadap suatu produk. Faktor-faktor tersebut adalah:

a. Sikap
Sikap bisa diartikan antara lain sebagai tanggapan/reaksi seseorang terhadap sesuatu. Pengertian tersebut diberikan karena sikap tidak bisa muncul sebelum seseorang dihadapkan dengan sesuatu. Hasil dari tanggapan tersebutlah yang disebut dengan sikap. Setiap orang memiliki sikap yang berbeda-beda terhadap sesuatu. Golongan tertentu memiliki sikap yang positif terhadap pemerintahan seorang gubernur, tetapi tidak dengan golongan lainnya yang memiliki pendapat yang berbeda dengan golongan tersebut dalam menilai pemerintahan gubernur tersebut.
Dari contoh tersebut dapat dipelajari bahwa pembentukan sikap kedua golongan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

1.  Pengalaman pribadi
Berbedanya pengalaman pribadi setiap orang yang dialami di masa lalu tentu mempengaruhi sikap seseorang terhadap sesuatu. Entah baik atau buruknya pengalaman tersebut, seseorang akan belajar dari pengalaman tersebut untuk menentukan sikap di masa kini dan masa depan dalam menilai sesuatu.
2.   Kebudayaan
Hasil budi daya seseorang di daerah tertentu berbeda dengan budaya lain dalam menilai sesuatu. Tiap ajaran, prinsip dan kebiasaan yang diterapkan dalam suatu budaya ikut membentuk sikap seseorang ke depannya.
3.  Orang lain
Kehidupan sosial seseorang juga turut mempengaruhi pembentukan sikap seseorang. Dimulai dari lingkungan sosial terdekat, seperti orang tua, saudara/saudari hingga ke teman-teman, kekasih dan kenalan serta orang-orang sekitar. Prinsip dan ajaran yang diberikan oleh orang tua sering memberikan dasar dalam pembentukan sikap seseorang, diikuti oleh pengaruh dari orang lain seperti sikap orang lain terhadap sesuatu juga mempengaruhi sikap seseorang terhadap hal yang sama.
4.   Faktor emosional
Kondisi psikologis, pengalaman masa lalu serta cara seseorang mengatasi masalah yang dihadapinya bisa mempengaruhi emosional seseorang dalam membentuk sikapnya.Seseorang yang memiliki sikap pemarah memiliki tanggapan yang berbeda dengan seseorang yang cenderung lebih tenang terhadap sesuatu.
Faktor-faktor diatas dapat menjelaskan mengapa sikap mempengaruhi perilaku konsumen. Dalam memenuhi kebutuhannya, seseorang sering dihadapkan dengan masalah bagaimana ia menggunakan sikapnya dalam menentukan pilihan dalam memenuhi kebutuhannya. Seseorang dengan pengalaman kecelakaan pesawat lebih memilih untuk menggunakan kendaraan transportasi lain untuk bepergian. Begitu juga dengan orang pedesaan yang memiliki  hidup sederhana ketimbang orang di daerah perkotaan yang memiliki hidup yang serba mewah.

b. Konsep Diri
Konsep diri dapat diartikan sebagai bentuk gambaran seseorang terhadap dirinya sendiri. Persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri secara keseluruhan dapat mempengaruhi sikap seseorang dalam bergaul di masyarakat. Seseorag yang merasa bahwa dirinya kurang berpenampilan menarik akan cenderung tidak percaya diri terhadap dirinya sendiri dalam bergaul dengan orang lain.
Konsep diri sering mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli suatu produk. Seseorang yang selalu merasa penampilannya kurang menarik secara fisik di hadapan orang lain, akan memberikan porsi pengeluaran yang lebih besar terhadap pembelian kosmetik ketimbang orang lain. Meskipun menurut orang lain penampilannya tidak terlalu buruk, tetapi dengan konsep diri bahwa penampilan orang tersebut tidak menarik, maka ia akan berusaha memenuhi kebutuhannya yaitu mempercantik dirinya.

c. Kepribadian
Kepribadian merupakan cara seseorang menjalani kehidupannya sehari-hari. Istilah lain dari kepribadian adalah karakteristik. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda, tergantung dari emosional, prinsip dan apa yang telah dilaluinya di masa lalu. Seseorang dengan kepribadian yang bebas akan menggunakan uangnya untuk mengelilingi dunia, sedangkan orang dengan kepribadian yang disiplin akan selalu mengutamakan yang menurutnya penting terlebih dahulu. 

2.2. Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian adalah berbagai keputusan yang dibuat oleh seseorang sebelu membeli suatu barang/jasa. Keputusan pembelian memiliki beberapa tahapan, yaitu:

a. Pengenalan masalah
Pada tahap ini, konsumen menyadari adanya perbedaan antara keadaan yang sebenarnya dan keadaan yang diinginkan. Seseorang tidak akan membeli barang/jasa jika tidak ada kebutuhan, meskipun ada banyak faktor-faktor yang mendorong seseorang untuk membeli suatu barang. Tetapi faktor ini adalah faktor yang utama dalam mendorong seseorang dalam membeli suatu barang. Dengan dikenalinya masalah tersebut, maka seseorang akan terpacu untuk memecahkan masalah tersebut.

b. Pencarian informasi

Setelah masalah diidentifikasi, maka seseorang tersebut perlu mencari informasi akan suatu barang/jasa yang dirasa bisa memenuhi kebutuhannya. Proses ini juga dipengaruhi oleh seberapa butuhnya seseorang akan suatu barang/jasa, seberapa banyak informasi yang didapatkan, kemudahan memperoleh informasi dan lain-lain. 

c. Evaluasi alternatif
Setelah mendapatkan informasi tentang baran/jasa yang dibutuhkannya, maka konsumen dapat menggunakan informasi tersebut untuk membandingkan satu produk dengan produk lainnya. Dengan informasi ini, konsumen bisa mengenali berbagai keunggulan dan kelemahan yang dimiliki berbagai barang/jasa alternatif yang telah dikumpulkannya.

d. Keputusan pembelian

Pada tahap ini, konsumen akan memutuskan barang/jasa mana dari berbagai alternatif yang akan dibelinya. Setelah membatasi alternatif-alternatif, maka konsumen sudah bisa memutusakn untuk membeli produk yang sesuai dengan keinginannya.

e. Perilaku setelah pembelian

Ada dua reaksi umum yang terjadi setelah konsumen membeli suatu barang : positif dan negatif. Bila seorang konsumen puas akan produk pilihannya, maka dia akan beralih dari hanya sekedar pembeli menjadi seseorang yang berpelunag untuk loyal terhadap produk tersebut. Sebaliknya, bila konsumen tidak puas akan produk tersebut, maka ada peluang untuk tidak membeli produk tersebut atau malah menghapus produk tersebut dari daftar alternatif.




BAB III
ANALISA


3.1. Hubungan antara faktor-faktor perilaku konsumen terhadap pembelian Iphone 

a. Sikap

Masyarakat Indonesia sebagai masyarakat yang selalu mengikuti perkembangan zaman, turut mengikuti mode atau gaya hidup. Terutama bagi masyarakat perkotaan. Masyarakat tipe ini memiliki pandangan yang terbuka akan motivasi. Mereka mau mencoba dan merubah ke inovasi yang baru. Meskipun Apple memasang harga yang lebih tinggi diatas rata-rata, masyarakat Indonesia tetap membelinya karena mayoritas masyarakat Indonesia ingin mencoba hal-hal yang baru, dan sensitif akan perkembangan zaman.
Selain itu, tanggapan yang diberikan masyarakat Indonesia terhadap produk Iphone juga beragam. Ada yang memandang bahwa Apple memasang harga yang terlalu tinggi terhadap Iphone, ada yang memandang bahwa produk lainnya lebih baik dari Iphone dari berbagai segi. Tetapi tidak hanya itu saja yang mempengaruhi sikap masyarakat Indonesia dalam membeli Iphone.
Contohnya adalah ketika diberitakan bahwa penjualan produk terbarunya, Iphone 6 dan Iphone 6 plus yang mampu terjual sekitar 10 juta unit pada minggu pertamanya. Hal ini jelas menambah nilai persepsi/sikap masyarakat Indonesia yang mengetahui informasi ini, karena dengan mengetahui ninformasi ini, kemungkinan masyarakat Indonesia untuk membeli produk ini akan meningkat ketika telah sampai di Indonesia.
Dalam proses keputusan pembelian, sikap selalu menjadi faktor awal dimulainya proses keputusan pembelian, terutama sikap yang positif. Sikap konsumen yang positif terhadap suatu produk akan mendorong dia memulai proses keputusan pembelian. Karena sudah banyak masyarakat Indonesia yang memiliki sikap yang positif  terhadap Iphone, maka proses keputusan pembelian sudah terjadi berulang-ulang. Dengan banyaknya berita dan perkembangan tentang Iphone yang berkembang, maka masyarakat Indonesia akan berbondong-bondong untuk membeli Iphone.
Pada proses pembelian, sikap seseorang terhadap suatu produk terbentuk pada saat pertama kali mengenal produk tersebut dan setelah membeli produk tersebut. Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2007, Iphone tentu memberi imej yang positif dengan terobosan inovatifnya yang pada saat itu belum dilakukan oleh produk lain. Hal ini berarti munculnya sebagian besar sikap positif semua orang akan kehadiran Iphone. Setelah orang-orang membeli Iphone, maka ada dua reaksi yang muncul, yaitu sikap positif dan negatif. Konsumen yang puas akan Iphone akan terus membeli produk Apple atau malah akan membeli suksesornya yang baru, seperti Iphone 2, Iphone 3 dan seterusnya. Bagi yang tidak puas, baik itu dengan kualitasnya atau harga yang mahal, maka akan beralih ke alternatif yang lain dan mungkin tidak akan lagi membeli produk Apple.


b. Konsep Diri

Konsep diri juga sering mempengaruhi keputusan seseorang dalam membeli suatu produk. Dalam kasus Iphone, ada beberapa konsep diri yang mempengaruhi seseorang dalam membeli Iphone. Perasaan akan ketinggalan zaman, melek teknologi dan masih banyak lagi konsep diri yang mendorong seseorang untuk membeli Iphone.
Pengaruh dari luar juga bisa mempengaruhi konsep diri seseorang. Semakin banyaknya orang-orang yang menggunakan Iphone akan membentuk imej/konsep diri seseorang yang belum memiliki Iphone untuk mempertimbangkan apakah harus ikut membeli Iphone atau tidak.
Selain itu, dengan membandingkan produk Iphone dengan produk lainnya, maka bisa terbentuk konsep diri bahwa seseorang sudah tidak cocok dengan produk yang sebelumnya digunakan, dan berpeluang untuk membeli Iphone di masa depan.
Dalam proses pembelian, khususnya masyarakat Indonesia, yang mayoritas memiliki pendapatan yang kurang dari cukup untuk membeli Iphone, tidak akan memutuskan untuk membeli Iphone. Dengan konsep diri seperti itu, didorong dengan tingkat pajak impor yang tinggi, akan mendorong masyarakat Indonesia dengan konsep diri bahwa dia tidak mampu untuk membeli Iphone atau realis untuk tidak membeli Iphone.

c . Kepribadian

Kepribadian tiap orang yang berbeda-beda menciptakan tingkat pembelian Iphone yang berbeda-beda di berbagai daerah. Kepribadian ini juga dipengaruhi oleh faktor usia. Seseorang dengan usia yang lebih muda cenderung terbuka terhadap perkembangan teknologi dan memiliki peluang yang lebih besar untuk membeli Iphone ketimbang orang yang lebih tua. Selain usia, faktor emosional juga merupakan faktor utama pembentuk kepribadian seseorang. Seseorang dengan sikap yang tidak sabar, tidak akan berpikir dua kali untuk menghabiskan uangnya untuk membeli Iphone, berbeda dengan orang yang memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi.
 Masayarakat Indonesia dalam membeli Iphone juga dipengaruhi oleh berbagai kepribadian yang berbeda. Tingkat emosional yang berbeda pada masyarakat Indonesia juaga mempengaruhi tingkat pembelian Iphone di Indonesia.




BAB IV

PENUTUP


A. Kesimpulan

Apple Company selalu menemukan terobosan terbaru dalam setiap produk yang diproduksinya. Iphone sebagai ujung tombak Apple dalam pemasaran merupakan salah satu produk dalam sejarah yang palin banyak membuat decak kagum para penggemarnya di seluruh dunia.
Pembelian Iphone di Indonesia cenderung mirip dengan pembelian Iphone di negara lain, dimana jika dilihat dari perilaku konsumen, dopengaruhi oleh faktor sikap, kepribadian, dan konsep diri. Hal inilah yang menyebabkan pembelian Iphone di Indonesia beragam dari tahun ke tahun. Berdasarkan analisa diatas, maka didapat bahwa faktor sikap merupakan faktor yang paling mempengaruhi perilaku konsumen terhadap penjualan Iphone di Indonesia.

















Tidak ada komentar: