MAKALAH
PERILAKU KONSUMEN
PERILAKU
KONSUMEN TERHADAP PENJUALAN IPHONE DI INDONESIA DILIHAT DARI SIKAP, KONSEP DIRI DAN KEPRIBADIAN
DISUSUN
OLEH:
THARIQ
AFIF R. HAKIM (17212345)
3EA02
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis
sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya yang telah
dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul "Perilaku Konsumen terhadap
Iphone di Indonesia" ini.
Dalam penulisan makalah
ini, penulis mengambil banyak referensi dari berbagai sumber seperti majalah
dan internet. Penulis juga memasukkan asumsi yang penulis dapat dari pengamatan
penulis terhadap objek dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam makalah ini, penulis
ingin mengemukakan pendapat penulis mengenai perilaku konsumen masyarakat
Indonesia terhadap persediaan Iphone di Indonesia dipertimbangkan oleh beberapa
faktor, serta peran dari faktor-faktor tersebut dalam proses pembentukan
keputusan pembelian.
Penulis menyadari bahwa
keterbatasan pengetahuan dan pemahaman tentang proses pembelian masyarakat
Indonesia menjadi salah satu hambatan dalam penulisan makalah ini. Sekiranya,
penulis meminta maaf sebesar-besarnya atas semua kesalahan yang pembaca temukan
di dalam makalah ini.
Harapan penulis, dengan
disusunnya makalah ini bisa memberikan pengetahuan baru kepada para pembaca
sekalian mengenai perilaku konsumen terhadap penjualan Iphone dan dan faktor
apa yang paling mempengaruhi keputusan pembelian terhadap Iphone.
Depok, November 2014
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak pertama kali
dirilis pada tahun 2007, Iphone telah menjadi salah satu terobosan termutakhir
dalam perkembangan telepon seluler. Desainnya dan berbagai fiturnya yang
inovatif telah banyak memukau para pengguna media komunikasi.
Terobosan-terobosan inovatif yang ditawarkan oleh Iphone telah memberi Iphone
gelar sebagai salajh satu produk terlaris yang pernah ada, selain kubus rubik.
Kedatangan Iphone di
kancah pasar telepon seluler tentu menarik banyak perhatian dari berbagai
orang. Hal ini dipengaruhi oleh banyak hal, seperti brand characteristic yang dimiliki oleh Iphone yang sesuai dengan
karakteristik banyak orang. Atau bisa dipengaruhi oleh strategi pemasaran yang
diterapkan oleh Apple Company dalam memasarkan produk Iphone.
Seperti produk lainnya,
pembelian Iphone melewati beberapa tahap. Keputusan konsumen dalam membeli
Iphone akan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor demografi,
geografi, perilaku dan lain-lain.
Iphone sebagai salah
satu produk terlaris di dunia memiliki banyak keunikan dibanding produk lainnya
dalam industri yang sama, karena meskipun dipatok dengan harga yang berada
diatas rata-rata, tetapi penjualan Iphone di seluruh dunia selalu mengungguli
penjualan produk sejenis lainnya. Hal tersebut menunjukkan perbedaan perilaku
konsumen yang beragam terhadap penjualan
Iphone. Atas dasar itulah disusun makalah yang berjudul “Perilaku Konsumen
terhadap Iphone di Indonesia” ini.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah :
1.
Apakah pengaruh faktor-faktor perilaku
konsumen signifikan terhadap penjualan Iphone di indonesia?
2.
Apakah faktor perilaku konsumen yang
paling mempengaruhi keputusan pembelian Iphone di Indonesia?
1.3 Tujuan
Penelitian
Tujuan dari penulisan
karya ilmiah ini adalah untuk memberikan wawasan baru tentang keputusan
pembelian terhadap Iphone dan faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian Iphone
di Indonesia.
1.4 Manfaat
Penelitian
Dengan membaca karya
tulisan ini, penulis berharap agar pembaca sekalian bisa lebih memahami tentang
perkembangan pembelian Iphone di Indonesia dan faktor-faktor apa saja dari
perilaku konsumen yang mempengaruhi pembelian Iphone di Indonesia.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1. Perilaku Konsumen
2.1.1 Pengertian
Perilaku Konsumen dapat
diartikan sebagai semua aktivitas dan proses yang dilalui oleh konsumen dalam
memutuskan produk apa yang dibelinya. Proses-proses tersebut dapat berupa
pencarian informasi tentang produk yang dievaluasinya, percobaan terhadap
produk tersebut, dan berbagai kegiatan lainnya yang dipertimbangkan oleh
konsumen perlu untuk dilakukan sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk.
Perilaku konsumen itu
sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menunjukkan seberapa minatnya
konsumen terhadap suatu produk. Faktor-faktor tersebut adalah:
a. Sikap
Sikap bisa diartikan
antara lain sebagai tanggapan/reaksi seseorang terhadap sesuatu. Pengertian
tersebut diberikan karena sikap tidak bisa muncul sebelum seseorang dihadapkan
dengan sesuatu. Hasil dari tanggapan tersebutlah yang disebut dengan sikap.
Setiap orang memiliki sikap yang berbeda-beda terhadap sesuatu. Golongan
tertentu memiliki sikap yang positif terhadap pemerintahan seorang gubernur,
tetapi tidak dengan golongan lainnya yang memiliki pendapat yang berbeda dengan
golongan tersebut dalam menilai pemerintahan gubernur tersebut.
Dari contoh tersebut
dapat dipelajari bahwa pembentukan sikap kedua golongan tersebut dipengaruhi
oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Pengalaman pribadi
Berbedanya pengalaman
pribadi setiap orang yang dialami di masa lalu tentu mempengaruhi sikap
seseorang terhadap sesuatu. Entah baik atau buruknya pengalaman tersebut,
seseorang akan belajar dari pengalaman tersebut untuk menentukan sikap di masa
kini dan masa depan dalam menilai sesuatu.
2. Kebudayaan
Hasil budi daya
seseorang di daerah tertentu berbeda dengan budaya lain dalam menilai sesuatu.
Tiap ajaran, prinsip dan kebiasaan yang diterapkan dalam suatu budaya ikut
membentuk sikap seseorang ke depannya.
3. Orang lain
Kehidupan sosial
seseorang juga turut mempengaruhi pembentukan sikap seseorang. Dimulai dari
lingkungan sosial terdekat, seperti orang tua, saudara/saudari hingga ke
teman-teman, kekasih dan kenalan serta orang-orang sekitar. Prinsip dan ajaran
yang diberikan oleh orang tua sering memberikan dasar dalam pembentukan sikap
seseorang, diikuti oleh pengaruh dari orang lain seperti sikap orang lain
terhadap sesuatu juga mempengaruhi sikap seseorang terhadap hal yang sama.
4. Faktor emosional
Kondisi psikologis,
pengalaman masa lalu serta cara seseorang mengatasi masalah yang dihadapinya
bisa mempengaruhi emosional seseorang dalam membentuk sikapnya.Seseorang yang
memiliki sikap pemarah memiliki tanggapan yang berbeda dengan seseorang yang
cenderung lebih tenang terhadap sesuatu.
Faktor-faktor diatas
dapat menjelaskan mengapa sikap mempengaruhi perilaku konsumen. Dalam memenuhi
kebutuhannya, seseorang sering dihadapkan dengan masalah bagaimana ia
menggunakan sikapnya dalam menentukan pilihan dalam memenuhi kebutuhannya.
Seseorang dengan pengalaman kecelakaan pesawat lebih memilih untuk menggunakan
kendaraan transportasi lain untuk bepergian. Begitu juga dengan orang pedesaan
yang memiliki hidup sederhana ketimbang
orang di daerah perkotaan yang memiliki hidup yang serba mewah.
b. Konsep Diri
Konsep diri dapat
diartikan sebagai bentuk gambaran seseorang terhadap dirinya sendiri. Persepsi
seseorang terhadap dirinya sendiri secara keseluruhan dapat mempengaruhi sikap
seseorang dalam bergaul di masyarakat. Seseorag yang merasa bahwa dirinya
kurang berpenampilan menarik akan cenderung tidak percaya diri terhadap dirinya
sendiri dalam bergaul dengan orang lain.
Konsep diri sering mempengaruhi
perilaku konsumen dalam membeli suatu produk. Seseorang yang selalu merasa
penampilannya kurang menarik secara fisik di hadapan orang lain, akan
memberikan porsi pengeluaran yang lebih besar terhadap pembelian kosmetik ketimbang
orang lain. Meskipun menurut orang lain penampilannya tidak terlalu buruk,
tetapi dengan konsep diri bahwa penampilan orang tersebut tidak menarik, maka ia
akan berusaha memenuhi kebutuhannya yaitu mempercantik dirinya.
c. Kepribadian
Kepribadian merupakan
cara seseorang menjalani kehidupannya sehari-hari. Istilah lain dari
kepribadian adalah karakteristik. Setiap orang memiliki kepribadian yang
berbeda-beda, tergantung dari emosional, prinsip dan apa yang telah dilaluinya
di masa lalu. Seseorang dengan kepribadian yang bebas akan menggunakan uangnya
untuk mengelilingi dunia, sedangkan orang dengan kepribadian yang disiplin akan
selalu mengutamakan yang menurutnya penting terlebih dahulu.
2.2. Keputusan
Pembelian
Keputusan pembelian
adalah berbagai keputusan yang dibuat oleh seseorang sebelu membeli suatu
barang/jasa. Keputusan pembelian memiliki beberapa tahapan, yaitu:
a. Pengenalan masalah
Pada tahap ini,
konsumen menyadari adanya perbedaan antara keadaan yang sebenarnya dan keadaan
yang diinginkan. Seseorang tidak akan membeli barang/jasa jika tidak ada
kebutuhan, meskipun ada banyak faktor-faktor yang mendorong seseorang untuk
membeli suatu barang. Tetapi faktor ini adalah faktor yang utama dalam
mendorong seseorang dalam membeli suatu barang. Dengan dikenalinya masalah
tersebut, maka seseorang akan terpacu untuk memecahkan masalah tersebut.
b. Pencarian informasi
Setelah masalah
diidentifikasi, maka seseorang tersebut perlu mencari informasi akan suatu
barang/jasa yang dirasa bisa memenuhi kebutuhannya. Proses ini juga dipengaruhi
oleh seberapa butuhnya seseorang akan suatu barang/jasa, seberapa banyak
informasi yang didapatkan, kemudahan memperoleh informasi dan lain-lain.
c. Evaluasi alternatif
Setelah mendapatkan
informasi tentang baran/jasa yang dibutuhkannya, maka konsumen dapat
menggunakan informasi tersebut untuk membandingkan satu produk dengan produk
lainnya. Dengan informasi ini, konsumen bisa mengenali berbagai keunggulan dan
kelemahan yang dimiliki berbagai barang/jasa alternatif yang telah
dikumpulkannya.
d. Keputusan pembelian
Pada tahap ini,
konsumen akan memutuskan barang/jasa mana dari berbagai alternatif yang akan
dibelinya. Setelah membatasi alternatif-alternatif, maka konsumen sudah bisa
memutusakn untuk membeli produk yang sesuai dengan keinginannya.
e. Perilaku setelah pembelian
Ada dua reaksi umum
yang terjadi setelah konsumen membeli suatu barang : positif dan negatif. Bila
seorang konsumen puas akan produk pilihannya, maka dia akan beralih dari hanya
sekedar pembeli menjadi seseorang yang berpelunag untuk loyal terhadap produk
tersebut. Sebaliknya, bila konsumen tidak puas akan produk tersebut, maka ada
peluang untuk tidak membeli produk tersebut atau malah menghapus produk
tersebut dari daftar alternatif.
BAB
III
ANALISA
3.1. Hubungan antara
faktor-faktor perilaku konsumen terhadap pembelian Iphone
a. Sikap
Masyarakat Indonesia
sebagai masyarakat yang selalu mengikuti perkembangan zaman, turut mengikuti
mode atau gaya hidup. Terutama bagi masyarakat perkotaan. Masyarakat tipe ini
memiliki pandangan yang terbuka akan motivasi. Mereka mau mencoba dan merubah
ke inovasi yang baru. Meskipun Apple memasang harga yang lebih tinggi diatas
rata-rata, masyarakat Indonesia tetap membelinya karena mayoritas masyarakat Indonesia
ingin mencoba hal-hal yang baru, dan sensitif akan perkembangan zaman.
Selain itu, tanggapan
yang diberikan masyarakat Indonesia terhadap produk Iphone juga beragam. Ada
yang memandang bahwa Apple memasang harga yang terlalu tinggi terhadap Iphone,
ada yang memandang bahwa produk lainnya lebih baik dari Iphone dari berbagai
segi. Tetapi tidak hanya itu saja yang mempengaruhi sikap masyarakat Indonesia
dalam membeli Iphone.
Contohnya adalah ketika
diberitakan bahwa penjualan produk terbarunya, Iphone 6 dan Iphone 6 plus yang
mampu terjual sekitar 10 juta unit pada minggu pertamanya. Hal ini jelas
menambah nilai persepsi/sikap masyarakat Indonesia yang mengetahui informasi
ini, karena dengan mengetahui ninformasi ini, kemungkinan masyarakat Indonesia
untuk membeli produk ini akan meningkat ketika telah sampai di Indonesia.
Dalam proses keputusan
pembelian, sikap selalu menjadi faktor awal dimulainya proses keputusan
pembelian, terutama sikap yang positif. Sikap konsumen yang positif terhadap
suatu produk akan mendorong dia memulai proses keputusan pembelian. Karena
sudah banyak masyarakat Indonesia yang memiliki sikap yang positif terhadap Iphone, maka proses keputusan
pembelian sudah terjadi berulang-ulang. Dengan banyaknya berita dan
perkembangan tentang Iphone yang berkembang, maka masyarakat Indonesia akan
berbondong-bondong untuk membeli Iphone.
Pada proses pembelian,
sikap seseorang terhadap suatu produk terbentuk pada saat pertama kali mengenal
produk tersebut dan setelah membeli produk tersebut. Sejak pertama kali
diluncurkan pada tahun 2007, Iphone tentu memberi imej yang positif dengan
terobosan inovatifnya yang pada saat itu belum dilakukan oleh produk lain. Hal
ini berarti munculnya sebagian besar sikap positif semua orang akan kehadiran
Iphone. Setelah orang-orang membeli Iphone, maka ada dua reaksi yang muncul,
yaitu sikap positif dan negatif. Konsumen yang puas akan Iphone akan terus
membeli produk Apple atau malah akan membeli suksesornya yang baru, seperti
Iphone 2, Iphone 3 dan seterusnya. Bagi yang tidak puas, baik itu dengan
kualitasnya atau harga yang mahal, maka akan beralih ke alternatif yang lain
dan mungkin tidak akan lagi membeli produk Apple.
b. Konsep Diri
Konsep diri juga sering
mempengaruhi keputusan seseorang dalam membeli suatu produk. Dalam kasus
Iphone, ada beberapa konsep diri yang mempengaruhi seseorang dalam membeli
Iphone. Perasaan akan ketinggalan zaman, melek teknologi dan masih banyak lagi
konsep diri yang mendorong seseorang untuk membeli Iphone.
Pengaruh dari luar juga
bisa mempengaruhi konsep diri seseorang. Semakin banyaknya orang-orang yang
menggunakan Iphone akan membentuk imej/konsep diri seseorang yang belum
memiliki Iphone untuk mempertimbangkan apakah harus ikut membeli Iphone atau
tidak.
Selain itu, dengan
membandingkan produk Iphone dengan produk lainnya, maka bisa terbentuk konsep
diri bahwa seseorang sudah tidak cocok dengan produk yang sebelumnya digunakan,
dan berpeluang untuk membeli Iphone di masa depan.
Dalam proses pembelian,
khususnya masyarakat Indonesia, yang mayoritas memiliki pendapatan yang kurang
dari cukup untuk membeli Iphone, tidak akan memutuskan untuk membeli Iphone.
Dengan konsep diri seperti itu, didorong dengan tingkat pajak impor yang
tinggi, akan mendorong masyarakat Indonesia dengan konsep diri bahwa dia tidak
mampu untuk membeli Iphone atau realis untuk tidak membeli Iphone.
c . Kepribadian
Kepribadian tiap orang
yang berbeda-beda menciptakan tingkat pembelian Iphone yang berbeda-beda di
berbagai daerah. Kepribadian ini juga dipengaruhi oleh faktor usia. Seseorang
dengan usia yang lebih muda cenderung terbuka terhadap perkembangan teknologi
dan memiliki peluang yang lebih besar untuk membeli Iphone ketimbang orang yang
lebih tua. Selain usia, faktor emosional juga merupakan faktor utama pembentuk
kepribadian seseorang. Seseorang dengan sikap yang tidak sabar, tidak akan
berpikir dua kali untuk menghabiskan uangnya untuk membeli Iphone, berbeda
dengan orang yang memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi.
Masayarakat Indonesia dalam membeli Iphone
juga dipengaruhi oleh berbagai kepribadian yang berbeda. Tingkat emosional yang
berbeda pada masyarakat Indonesia juaga mempengaruhi tingkat pembelian Iphone
di Indonesia.
BAB
IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Apple
Company selalu menemukan terobosan terbaru dalam setiap produk yang
diproduksinya. Iphone sebagai ujung tombak Apple dalam pemasaran merupakan
salah satu produk dalam sejarah yang palin banyak membuat decak kagum para
penggemarnya di seluruh dunia.
Pembelian
Iphone di Indonesia cenderung mirip dengan pembelian Iphone di negara lain,
dimana jika dilihat dari perilaku konsumen, dopengaruhi oleh faktor sikap,
kepribadian, dan konsep diri. Hal inilah yang menyebabkan pembelian Iphone di
Indonesia beragam dari tahun ke tahun. Berdasarkan analisa diatas, maka didapat
bahwa faktor sikap merupakan faktor yang paling mempengaruhi perilaku konsumen
terhadap penjualan Iphone di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar