Barusan saya menonton ending dari walkthrough game Far Cry 4, dan saya memberi penilaian yang cukup positif buat game tersebut. Buatan Ubisoft, dirilis pada 18 November buat US, UK, Aussie dan Europe, berhasil membawa beberapa enhancement dan inovasi yang benar-benar membuatnya "berbeda" dari Far Cry 3. Enhancement, mulai dari grafik, gameplay, environment, dan masih banyak lagi inovasi-inovasi yang Ubisoft berhasil tawarkan. Berplot di Kyrat, daerah fiksi berdasarkan daerah di sekitar Himalaya, Nepal, benar-benar menyajikan environment yang menakjubkan. Hutan, gunung, candi, reruntuhan, bahkan pohonnya nyata! (Maksud saya di sini pohonnya benar-benar merupakan benda secara fisik, bukan sekedar sesuatu yang daunnya bisa ditembus). Apa lagi... Bekerja sama dengan Nvidia, Ubisoft menawarkan experience yang memuaskan gamers. Saya sendiri gak yakin kalo komputer saya mampu untuk memainkannya. Minimum processor harus i5 (gila!). Ubisoft cukup sukses dalam menyajikan environment yang dinamis sesuai dengan tempatnya. Ketika di pegunungan Himalaya, saljunya cukup "hidup". Saljunya juga cukup "hidup", dalam artian bukan hanya sekedar tampilan saja. Begitu juga dengan ketika sedang high, tampilan yang disajikan benar-benar di luar perkiraan. Jadi, langitnya kayak berubah warna gitu... merah, kuning, hijau, dst. Dan diiringi lagu India juga. Tidak terlepas dari itu, Ubisoft selalu berusaha untuk mengajak gamers untuk mengeksplorasi tiap game yang diluncurkannya. Assassin's Creed, Watchdogs, dan juga Far Cry 4. Tapi buat saya , Far Cry lebih bagus dari game-game lainnya, karena tampilan yang disajikan benar-benar menakjubkan. Karena ini game Next Gen, maka gamers akan mendapatkan experience yang bagus. Gamers bisa mendapatkan cara baru untuk bereksplorasi, seperti kendaraan (saya ga tau namanya) bukan pesawat, bukan helikopter, tapi bisa terbang, lebih praktis, lebih gampang dikendalikan, tapi bensinnya bisa habis. Terus ada flying suit, trademark Far Cry yang dari dulu memang membuat takjub. Kemudian ada Tuk Tuk (sejenis bajaj). Dan masih banyak lagi cara bereksplorasi di Kyrat yang fun. Tapi jangan harap ada penambahan porsi di air, karena setting nya di daerah Himalaya, berbeda dengan Far Cry 3 yang settingnya di daerah Oceania (dekat Indonesia).
Berlanjut ke gameplay, Ubisoft menghasilkan banyak terobosan dalam hal ini. Seperti tali grapple, yang tinggal dilempar ke tepi yang cocok, kemudia tinggal naik ke atas untuk sampai ke daerah yang tinggi. Atau modifikasi buat melee, sehingga tidak cuma bisa menusuk lawan dengan pisau, tapi juga bisa menendang. Atau bisa menembakkan senjata pada saat mengemudikan kendaraan (yang menurut saya benar-benar penting dan keren). Senjata juga bisa dipakai saat parasut di deploy. Untuk campaign, gamers tidak hanya mengikuti alur cerita saja, tetapi juga bisa memilih alternatif-alternatif yang ditawarkan. Dan tiap alternatif memiliki misi yang berbeda. Jadi tiap keputusan yangh dibuat, akan mempengaruhi alur cerita (Cara ini sebenarnya sudah lama, sejak GTA IV kalo gak salah). Dan ini salah satu yang paling keren, gamers bisa menyerang compound dengan naik gajah! Ya, anda gak salah dengar. Dan gajah ini bisa hancurin gate, mobil, orang, dan masih banyak lagi yang bisa dihancurkan. Craft jadi lebih gampang.
Berlanjut ke cerita. Mulai dari mana dulu ... karakter. Gamers akan memainkan Ajay Ghale, anak dari Mohan Ghale dan Ishwari Ghale, yg dimana Mohan adalah pendiri Golden Path, kelompok rebel yang menentang rezim Pagan Min di Kyrat. Ajay ... kalau menurut saya, seperti anak Amerika standard lainnya. Kayak apa lagi coba... logat Amerika, stay cool, punya taste ama drug. Sempat terlibat armed robbery di US.. standard. Kalau main gamenya, mungkin dia terkesan penurut. Disuruh bunuh orang, iya. Disuruh ancurin pabrik narkoba, iya. Disuntik narkoba beberapa kali, mau. Tapi ada pilihan alternatif pada pihak siapa dia memihak, dan apakah musuhnya harus dibunuh apa gak, semua tergantung dari keputusan gamers.
Trus ada Sabal. Anggota Golden Path, sok-sok manggil Ajay dengan "brother" (ganggu banget).Dia orangnya terikat dengan tradisi, loyal, dan .... standard . (kayak Dennis di Far Cry 3). Berbeda dengan Amita, anggota wanita pertama di Golden Path yang berpikir ke depan, untuk masyarakat Kyrat. Dia ingin menghapuskan tradisi, karena dianggap tidak berguna. Pada gamenya, gamers diminta memilih untuk berpihak kepada Sabal, atau Amita. Trus ada Longinus (kayaknya dari Afrika). Mantan Warlord, hampir mati saat perang sipil dan diselamatkan oleh pendeta, dibaptis kembali, kemudian berkelana mencari berlian, dan sampai di Kyrat. Menurut pengamatan saya... ini orang punya berlian, senjata, mobil, tempat tinggal (tenda), tapi kelihatannya lusuh banget. Kayak gak pernah mandi. Saya gak bermaksud rasis atau apa. Tapi ayolah. Dari mukanya, pakaiannya, lusuh banget. Kotor (Literally). Apa mungkin buat jaga tendanya biar gak kemalingan, makanya dia gak pernah mandi? Atau karena suhu di Kyrat yang dingin maka dia gak pernah mandi? Tiap kali saya lihat gameplay nya, ini orang ceramah-ceramah gamers terus, pake ayat di bible dan semacamnya. Dia hafal ayat-ayat di bible, kerjaannya ceramah terus ... tapi ayolah. "Bro, sebelum lu ceramah orang, mending lu mandi dulu, biar bersih, segar, harum, dan semacamnya. Lo pernah lihat pendeta ceramah lusuh - lusuh gitu, gak pernah mandi?"
Kemudian ada Reggie dan Yogi. Si homo (saya gak serius). Dari logatnya kayaknya british. Pecandu. Kerjaannya hisap ganja, dan semacamnya. Tapi drug mereka yang dites ke Ajay benar-benar nendang. Trus ada Noore. Dia kayak semacam ... saya gak tau profesinya apa. Dia perempuan, tapi kayak ngurus arena duel gitu. Keluarganya dibunuh oleh Paul, anak buahnya Pagan Min. Hal ini bikin Noore stress. Noore matinya ... gamers dipilih untuk bunuh dia atau tidak. Jika tidak, maka dia ambil belati dari Ajay, iris tangannya, ngebacot omong kosong, trus jatuh dan mati (bunuh diri), trus badannya dimakan oleh harimau, beruang, dan kawan-kawan. Kematian paling menyedihkan yang pernah saya lihat dalam game. Tokoh-tokohnya gak ada yang menarik buat saya. Tapi yang paling menarik jelas antagonis utamanya. Setiap protagonis butuh antagonis. Dan dalam game ini antagonis utamanya adalah .... (drum roll) PAGAN MIN ! Dia sebenarnya bukan dari Kyrat. Dia anak dari mid level boss dalam jaringan Golden Triangle (jaringan narkoba di Asia tenggara). Ayahnya mati, dia mencoba untuk survive. Sampai akhirnya dia menemukan Kyrat, dan bergabung dengan royalis dalam perang sipil. Tapi dia malah mengkhianati royalis, dan mengklaim tahta atas Kyrat kepada dirinya sendiri. Atas pengkhianatan inilah lahir Golden Path, untuk menentang Pagan Min.
Dari karakteristik... Saya bilang dia eksentrik. Pertama kali saya lihat dia, malah mirip boyband malah (padahal dia sudah tua). Jasnya benar-benar berdesain rancangan desainer ternama. Dia pernah menculik chef selebritis, cuma buat masakin buat dia (ujung-ujungnya dibunuh, karena tidak suka masakannya). Dia punya patung emas yang bentuknya kayak dia di halaman istananya (literally gold). Hubungannya dengan Ajay... Karena Ajay anaknya Ishwari, dan Ishwari adalah ibu dari Lhaksmana, hasil dari hubungannya dengan Pagan Min.... Jadi hubungannya kayak semacam ... paman - keponakan. Ketika Ajay sampai di Kyrat, Pagan tidak sama sekali berniat untuk membunuh Ajay. Mungkin kurang halus saat ada insiden di bis yang ditumpangi Ajay, tapi saat di istana... Ajay dijamu tanpa tanggung-tanggung. Dan seterusnya, dia merupakan antagonis yang menurut saya pantas ditakuti oleh orang-orang Kyrat.
Saya sendiri senang dengan karakternya karena.... Berbeda dengan Vaas (Far Cry 3) yang psikopat, dia bisa dibilang eksentrik dan juga gila. Meskipun logatnya agak - agak british, tapi dia juga punya kharisma yang dibutuhkan antagonis lainnya. Cara dia memperlakukannya anak buahnya dan orang yang menentangnya bisa dibilang lucu dan gila. Fearless, fierce, eccentric, flamboyant... Semua ada pada diri Pagan Min.
Sekian review saya atas Far Cry 4... Mungkin berantakan, karena semua tulisan yang pernah saya buat juga berantakan. Jika ingin mendapat review dari saya lagi, tunggu hingga ada tugas Softskill selanjutnya. Peace out!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar