NPM : 17212345
KELAS : 4EA02
TUGAS SOFTSKILL ETIKA BISNIS
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Keluarga
merupakan pondasi utama bagi manusia dalam menjalani hidupnya di dunia ini. Tanpa
keluarga, manusia akan kehilangan salah satu kekuatan utamanya. Oleh karena
itu, keluarga merupakan harta yang paling berharga bagi seorang manusia.
Meninggalnya salah satu anggota keluarga merupakan salah satu momen yang paling
menyedihkan dalam perjalanan hidup manusia. Tanggapan tiap orang berbeda-beda
dalam menerima kepergian anggota keluarganya. Ada yang dengan mendalami ilmu
agama, menenggak minuman keras, atau ada
yang malah meratapi kepergian keluarganya dengan cara melakukan bunuh diri. Tapi
bagi masyarakat suku Dani di pegunungan tengah Papua, meratapi kepergian
anggota keluarganya dapat dilakukan dengan cara memotong salah satu ruas jari
mereka atau daun telinga bagi tiap anggota keluarga yang meninggal. Tradisi itu
disebut dengan Iki Palek.
Tradisi
ini biasa dilakukan oleh kaum ibu ketika anggota keluarganya meninggal. Tapi
hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa kaum pria juga akan melakukan hal yang
serupa. Meskipun tradisi ini sering dikatakan sebagai sesuatu yang aneh dan ekstrim,
tetapi bagi masyarakat suku Dani tradisi ini merupakan tanda belasungkawa yang
mendalam atas kematian anggota keluarganya. Menurut kepercayaan mereka, jari
melambangkan simbol kekeluargaan dan kerukunan. Jika dicermati lebih mendalam,
perbedaan setiap bentuk jari seakan melambangkan tiap kekuatan yang
disumbangkan oleh tiap-tiap jari tersebut untuk membentuk kekuatan yang
dimiliki oleh tangan tersebut. Antara satu jari dengan jari lainnya saling
melengkapi tiap kekurangan yang dimiliki. Jika salah satu jari hilang, maka kekuatan
jari-jari yang lain akan berkurang dan merasa tangan tersebut akan merasa
kesakitan. Seperti yang diungkapkan oleh pepatah lama Papua: "Wene opakima
dapulik welaikarek mekehasik" atau yang berarti “pedoman dasar hidup
bersama dalam satu keluarga, satu fam/marga, satu honai (rumah), satu suku, satu
leluhur, satu bahasa, satu sejarah/asal-muasal, dan sebagainya”. (Hisage,
Yulianus Joli, 07:2005).
Meskipun
bagi ibu dalam suku Dani yang telah menjalankan tradisi ini, mereka masih
bersemangat dalam menjalankan kegiatan sehari-hari, seperti mengurus kebun dan
memberi makan babi-babinya. Jika yang meninggal adalah istri yang tidak
memiliki orang tua, maka suami dari istri tersebutlah yang harus melakukan Iki
Palek.
Pada
tradisi iki palek, ruas jari dipotong dengan menggunakan kapak batu yang telah
disediakan. Setelah dipotong, ruas jari akan dibaluri obat-obatan tradisional
untuk menyembuhkan lukanya. Jika pelaku Iki Palek telah kehilangan seluruh ruas
jarinya, maka yang akan dipotong selanjutnya adalah dauntelinganya yang disebut
dengan Nasu Palek. Selain tradisi potong jari, cara berkabung masyarakat suku
Dani adalah dengan tradisi mandi lumpur, yang dilakukan dalam jangka waktu
tertentu. Masyarakat suku Dani melakukan tradisi ini karena percaya bahwa
setiap orang yang telah meninggal dunia akan kembali ke alam (tanah), dalam hal
ini dilambangkan dengan lumpur.
Meskipun
pada tradisi potong jari, setelah memotong jarinya diberikan ramuan obat
tradisional untuk menghilangkan rasa sakit, masyarakat suku dani percaya bahwa
satu-satunya hal yang akan menghilangkan luka atas kematian anggota keluarganya
adalah waktu, yang akan secara perlahan menghilangkan luka tersebut.
2. TEORI
2.1 Pengertian Etika
Secara
bahasa, etika berasal dari kata Yunani ‘Ethos’, yang berarti adat istiadat.
Etika sering dihubungkan dengan suatu perilaku/kebiasaan hidup yang dinilai
baik berdasarkan kode moral, baik pada diri sendiri maupun orang-orang sekitar.
Etika tidak akan ada sampai sekarang jika tidak dijaga dan dilestarikan oleh
generasi sebelumnya sehingga bisa dipelajari oleh generasi mendatang.
Etika
juga memiliki pengertian yang sama dengan moral, yang secara umum berarti
panduan tentang bagaimana manusia harus
hidup sebagai individu yang baik yang diaplikasikan dalam kebiasaan
hidup sehari-hari dan diulang secara terus-menerus. Meskipun begitu, manusia
tidak dapat langsung menggunakan etika sebagai panduan yang siap pakai dalam
membimbingnya dalam berperilaku setiap hari.
Etika
juga sering digunakan sebagai refleksi kritis dan rasional, terutama dalam
permasalahan:
- Menentukan haruskah norma dan nilai tertentu dilaksanakan dalam situasi yang dihadapi oleh seseorang
- Menentukan apakah suatu tindakan/perilaku yang tidak sesuai dengan nilai moral harus dicap sebagai tindakan yang tidak terpuji dan melanggar nilai norma dan moral atau sebaliknya
- Apakah dalam situasi tertentu seseorang harus bertindak sesuai dengan nilai norma yang berlaku dalam masyarakatnya atau sebaliknya, melawan nilai dan moral tersebut untuk melakukan sesuatu yang menurutnya baik dan rasional.
Sehingga bisa dikatakan bahwa etika selalu
dikaitkan dengan sesuatu yang rasional. Rasional dan baik tidak dapat dikatakan
sebagai satu pengertian. Baik menurut seseorang/masyarakat belum tentu baik
bagi seseorang/masyarakat lainnya. Tetapi etika, karena dititikberatkan sebagai refleksi kritis dan
rasional, bisa mengajari manusia kodrat yang diterima oleh manusia sebagai
sesuatu yang masuk akal.
2.2 Tiga Norma Umum
Norma
dapat dibedakan kedalam kategori berikut:
- Norma Khusus
- Norma Umum, yang dibagi lagi kedalam:
·
Norma Sopan santun
·
Norma Hukum
·
Norma moral
- Norma Khusus
Norma ini berarti aturan/tata
karama yang berlaku dalam kegiatan yang bersifat khusus, seperti aturan ketika
mengemudikan kendaraan, atau aturan dalam mengekspresikan keterampilan dalam
karya seni, dan kegiatan khusus lainnya.
2. Norma Umum
Norma ini bersifat umum, berarti
bahwa norma ini berlaku hampir di seluruh bidang kegiatan yang biasa dilakukan
oleh manusia.
- Norma Sopan santun
Norma sopan santun mengatur
bagaimana manusia harus berperilaku dan berinteraksi dengan sesama manusia
dalam kehidupan sehari-hari, seperti bagaimana manusia harus menggunakan tat
bahasa yang baik dan tidak menyinggung perasaan orang lain, bagaimana cara
memperlakukan orang yang lebih tua darinya, dan masih banyak lagi norma sopan
santun yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
- Norma Hukum
Norma ini tidak hanya berlandaskan
pada moral atau aturan tidak terulis lainnya, tetapi lebih menitikberatkan pada
aturan hukum yang tertulis dan telah disepakati oleh masyarakat dan badan
institusi yang berwenang. Keunikan dari norma ini adalah bagi setiap orang yang
melanggar akan dikenakan sangsi sesuai dengan peraturan/norma yang berlaku. Norma
ini lebih efektif karena selain memiliki sangsi juga berfungsi sebagai kontrol
sosial yang bagi sebagian orang memberikan efek menakut-nakuti dan jera bagi
yang ingin melanggar.
Contohnya mencuri. Hukuman yang
paling umum bagi pencuri adalah dipenjara pada periode yang ditentukan. Mencuri
tidak hanya melanggar norma sopan santun saja, tetapi juga melanggar norma
hukum karena telah melanggar hukum yang telah dibuat dan disepakati.
- Norma Moral
Berbeda dengan norma hukum yang
dibuat secara tertulis dan dibuat untuk kepentingan orang banyak, norma moral
datang dari dalam batin masing-masing orang mengenai apa yang menurut mereka
baik dan mana yang buruk. Oleh karena itu setiap konflik yang terjadi sejak
zaman dahulu kala sering disebabkan oleh norma moral yang berbeda yang
masing-masing dipegang oleh seseorang dan orang lainnya.
2.3 Teori Etika
Etika dibedakan menjadi empat
jenis:
- Etika Teleologi
- Etika Deontologi
- Teori Hak
- Teori Keutamaan (Virtue)
a. Etika
Teleologi
Etika berasal dari kata Yunani,
telos, yang berarti tujuan. Sehingga etika sering diartikan sebagai pengukur/indikator
dalam menentukan baik buruknya suatu tindakan/perilaku berdasarkan tujuan yang
mau dicapai dengan tindakan tersebut, atau berdasarkan akibat/efek yang
ditimbulkan oleh tindakan tersebut.
Etika Teleologi memiliki dua
aliran:
·
Egoisme Etis
Manusia terlahir sebagai makhluk
yang akan selalu mengejar kepentingan pribadinya, sehingga pandangan egoisme
menyatakan bahwa pada dasarnya manusia selalu berusaha untuk menyejahterakan
dirinya sendiri. Seseorang yang memiliki pandangan ini beranggapan bahwa
mengejar kepentingan pribadinya adalah tindakan yang menjunjung moral.
·
Utilitarianisme
Pandangan ini menyatakan bahwa
segala sesuatu yang baik atau bermoral adalah segala sesuatu yang membawa
manfaat, bukan hanya bagi pelaku atau orang-orang terdekatnya saja, tetapi juga
masyarakat tempat dia hidup. Pandangan inimemaparkan bahwa
semakin banyak orang yang merasakan manfaat dari perbuatan tersebut maka
semakin baik perbuatan tersebut. Utilitarianisme dibedakan menjadi dua macam : Utilitarianisme
Perbuatan dan Utilitarianisme Aturan.
b. Etika
Deontologi
Deontologi berasal dari kata Yunani
’deon’ yang berarti kewajiban. Hal ini berarti bahwa menurut jenis etika ini,
baik buruknya suatu perbuatan dinilai berdasarkan kewajiban yang dimiliki oleh
tiap orang. Jika seseorang melakukan kewajiban tersebut, maka orang tersebut
dikatakan melakukan perbuatan yang baik. Sebaliknya jika dia tidak melakukan
atau melanggar kewajiban tersebut, maka orang tersebut dapat dikatakan telah
melakukan perbuatan yang tidak baik.
Etika Deontologi memiliki tiga
prinsip yang harus dipenuhi:
Ø Agar suatu
tindakan memiliki nilai moral, maka tindakan tersebut harus dilaksanakan
berdasarkan kewajiban yang dimiliki.
Ø Nilai moral
dari suatu tindakan tidak ditentukan dari apakah tujuan dari kewajiban tersebut
tercapai, tetapi pada niat/kemauan dari pelaku dalam melaksanakan kewajiban
tersebut.
Ø Kewajiban
merupakan sesuatu yang dilakukan berdasarkan rasa hormat seseorang terhadap
hukum moral yang berlaku.
c. Teori Hak
Teori ini merupakan pendekatan yang
paling sering digunakan dalam mrnrntukan baik buruknya suatu perbuatan. Teroi
hak merupakan salah satu cabang dari etika deontologi, dimana etika deontologi
berdasarkan pada kewajiban, teori hak berdasarkan pada hak tiap orang. Hak
didasarkan pada derajat/martabat tiap orang, dan derajat tiap orang adalah
sama. Hal ini berarti baik buruknya perbuatan tiap orang, tidak mempengaruhi
keadaan bahwa derajat tiap orang sama.
d. Teori
Keutamaan
Teori ini memandang baik buruknya
suatu perbuatan dari sikap atau akhlak seseorang. Contoh indikator dari teori
ini adalah: kebijaksanaan, keadilan, suka bekerja keras dan masih banyak lagi.
Namun begitu, keutamaan juga memiliki sikap utamanya, seperti kejujuran,
loyalitas, kepercayaan dan sikap-sikap terpuji lainnya yang dapat menentukan
baik-buruknya perbuatan tersebut.
3. ANALISIS
Jika
dianalisis berdasarkan ketiga jenis norma, tradisi Iki Palek telah menjunjung
ketiga jenis norma tersebut. Tradisi Iki Palek mengajarkan untuk menghormati
anggota keluarga yang telah meninggal dengan cara memotong jari. Perlu dicatat
bahwa disini yang penting bukanlah bagian “memotong jari”, tetapi memberikan
rasa hormat kepada keluarga yang telah berpulang. Pada bagian tersebut tradisi
ini telah mengaplikasikan jenis norma moral.
Meskipun
menurut orang-orang di luar Suku Dani bahwa tradisi ini dianggap ekstrim dan
tidak perlu dilakukan serta tidak rasional, tetapi tidak bagi Suku Dani. Karena
meskipun telah melakukan Iki Palek sekalipun, kaum ibu yang melakukannya masih
bisa melakukan kegiatan sehari-hari untuk menopang keluarga dan masyarakatnya.
Hal ini menunjukkan bahwa kaum ibu tidak hanya memiliki rasa sayang yang besar
terhadap keluarganya saja, tetapi juga kekuatan dan mental yang tidak dapat
dikalahkan dalam menopang keluarganya dan orang-orang disekitarnya.
Tradisi
Iki palek merupakan tradisi yang berlaku pada masyarakat suku Dani sejak waktu
yang sangat lama. Meskipun tidak dapat diketahui apakah tradisi tersebut masih
dilaksanakan atau tidak, tradisi Iki Palek mengajarkan betapa pentingnya rasa
kekeluargaan dan rasa hormat yang harus dipegang dalam bermasyarakat. Suku Dani mengerti betapa pentingnya keluarga
yang mereka miliki, orang-orang dan kerabat terdekatnya, sehingga tradisi Iki
Palek tidak dapat dilakukan tanpa rasa sayang dan komitmen yang tulus dari mereka
yang telah ditinggal keluarganya.
4. REFERENSI
http://travel.detik.com/read/2012/11/28/221702/2104429/1025/wow-potong-jari--daun-telinga-tradisi-unik-suku-dani
http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1065/tradisi-potong-jari
http://citizen6.liputan6.com/read/761129/potong-jari-tradisi-ekstrim-suku-dani-saat-berduka
http://travel.detik.com/read/2014/09/04/074457/2680787/1519/6/potong-jari--5-hal-unik-dari-suku-dani-di-papua#menu_stop
1 komentar:
Sands Casino | Online Gaming in the USA | Tequila Dealers
With 인카지노 this Vegas style casino, you'll experience everything from the slot machines, to video poker to 카지노사이트 video table games. Play your favorite table games in septcasino
Posting Komentar