Senin, 13 Oktober 2014

TUGAS SOFTSKILL PROSES PEMBELIAN KONSUMEN DAN PROSES ADOPSI PRODUK

MAKALAH PERILAKU KONSUMEN

PROSES PEMBELIAN KONSUMEN DAN PROSES ADOPSI PRODUK

DISUSUN OLEH:
                                                                         
THARIQ AFIF R. HAKIM (17212345)
3EA02

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul " Proses Pembelian Masyarakat Indonesia" ini.
Dalam penulisan makalah ini, penulis mengambil banyak referensi dari berbagai sumber seperti majalah dan internet. Penulis juga memasukkan asumsi yang penulis dapat dari pengamatan penulis terhadap objek dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam makalah ini, penulis ingin mengemukakan pendapat penulis mengenai proses pembelian masyarakat Indonesia dengan memperhatikan berbagai pertimbangan seperti dari segi kemampuan ekonomi, gaya hidup dan perilaku konsumen.
Penulis menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman tentang proses pembelian masyarakat Indonesia menjadi salah satu hambatan dalam penulisan makalah ini. Sekiranya, penulis meminta maaf sebesar-besarnya atas semua kesalahan yang pembaca temukan di dalam makalah ini.
Harapan penulis, dengan disusunnya makalah ini bisa memberikan pengetahuan baru kepada para pembaca sekalian mengenai perilaku dan gaya hidup masyarakat di Indonesia dalam membentuk proses pembelian suatu kebutuhan.




Depok,  Oktober 2014

Penulis


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Manusia dalam memenuhi kebutuhannya menggunakan metode yang berbeda, tergantung dari jenis kebutuhan dan perilaku konsumen. Kedua faktor ini sangat mempengaruhi proses pengambilan keputusan seseorang dalam melakukan pembelian. Dimana perilaku konsumen juga menunjukkan gaya hidup seseorang, yang juga akan menunjukkan tingkat kebutuhan seseorang sehari-hari. Dari sini perilaku konsumen mempengaruhi jenis kebutuhan seseorang yang dimana diklasifikasikan ke dalam tiga jenis kebutuhan umum : kebutuhan primer, sekunder dan tersier.
Manusia dalam melakukan proses pengambilan keputusan untuk membeli suatu kebutuhan juga dipengaruhi oleh faktor psikologi, demografis dan geografi yang sering mengubah persepsi seseorang dalam memutuskan suatu pembelian. Hal ini sudah sering terlihat dalam kehidupan sehari-hari dimana kebutuhan seorang pelajar SD berbeda denga kebutuhan seorang petani yang juga akan mempengaruhi proses pembelian yang akan menunjang kelangsungan hidupnya


1.2  Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1.      Apa saja tahapan proses pembelian?
2.      Apa proses adopsi seseorang dalam membeli suatu produk?
3.      Apa faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang dalam membeli produk?

1.3  Tujuan Penelitian
Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberikan wawasan baru tentang proses terbentuknya keputusan pembelian dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti geografis, demografis dan perilaku, hingga perbedaan kemampuan ekonomi seseorang yang akan menentukan proses pembelian seseorang.

1.4  Manfaat Penelitian
Dengan membaca karya tulisan ini, penulis berharap agar pembaca sekalian bisa lebih memahami tentang perbedaan proses pembelian seseorang dengan yang lainnya dilihat dari beberapa faktor.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Tahapan dalam Proses Pembelian
Sudah banyak para ahli ekonomi yang mengajukan teori tentang proses pembelian seseorang seperti teori umum yang dimana melibatkan enam langkah umum dalam proses pembelian seseorang. Langkah-langkah tersebut adalah:

1.      Menganalisa keinginan dan kebutuhan
Suatu pembelian secara umum terjadi karena seseorang memiliki kebutuhan yang harus terpenuhi. Itu adalah alasan utama seseorang dalam membeli sebuah barang, meskipun banyak latar belakang berbeda yang mempengaruhi seseorang dalam membeli barang, seperti faktor keluarga dan kerabat yang ikut mempengaruhi proses pembelian seseorang, atau mungkin faktor sosial untuk menunjukkan kelasnya dalam suatu komunitas.
2.      Mencari informasi
Setelah seseorang mengetahui kebutuhan dan kekurangan yang harus dipenuhi, maka seseorang tersebut melakukan usaha pencarian informasi mengenai  barang atau jasa yang akan memenuhi kebutuhannya, mulai dari spesifikasi, kualitas dan harganya. Proses ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti melakukan survey di pasar, konsultasi dengan keluarga atau kenalan, atau mencari informasi di media-media tentang barang/jasa yang dicari.
3.      Menyusun alternatif pembelian
Pada tahap ini seseorang menyusun alternatif pilihan setelah dia mendapatkan informasi mengenai berbagai merk produk/jasa yang akan memenuhi kebutuhannya dengan spesifikasi, kualitas dan harga yang berbeda. Tindakan ini perlu dilakukan untuk membedakan alternatif yang satu dengan alternatif lainnya sebelum memilih alternatif pembelian.
4.      Mengevaluasi alternatif pembelian
Setelah alternatif pilihan telah tertata di atas meja, konsumen perlu mengevaluasi alternatif-alternatif tersebut untuk menentukan pilihan alternatifnya. Proses evaluasi ini dilakukan oleh konsumen bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti dari faktor harga, kualitas atau mungkin konsumen lebih mengutamakan class dalam membandingkan alternatif-alternatif yang telah dikumpulkan.
5.      Keputusan pembelian
Setelah konsumen mendapatkan alternatif favoritnya diantara alternatif-alternatif yang lain, maka konsumen tinggal memilih alternatif terbaik yang telah ditentukan dengan mengevaluasi alternatif-alternatif tersebut dan membeli produk yang telah dipilihnya.
6.      Perilaku setelah pembelian
Pada tahap ini konsumen memiliki dua pilihan utma setelah membeli produk yang dipilihnya: tetap membeli produk yang sama atau berpindah ke produk yang lain. Keputusan-keputusan ini sangat dipengaruhi oleh kepuasan konsumen akan produk tersebut dari beberapa faktor, seperti kualitas produk dan layanan yang diberikan, hingga karakteistik dan perilaku konsumen dalam menentukan apakah akan menjaga loyalitas terhadap produk tersebut atau berpindah ke produk yang lain.

2.2. Proses Adopsi Pembelian
Proses seseorang dalam membeli suatu produk tidak bisa hanya ditetapkan karena seseorang membutuhkan produk tersebut. Maka dari itu seorang konsumen memerlukan proses adposi produk, dimana adalah proses ketertarikan antara keinginan konsumen dengan produk yang dicari, hingga ke proses dimana konsumen tersebut memutuskan untuk membeli produk tersebut.
Proses adopsi menggunakan metode A.I.D.A (Attention, Interest, Desire dan  Action)



a.       Attention
Sebelum konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk, konsumen perlu memperhatikan perkembangan persaingan suatu produk dengan produk lainnya yang dimana akan sangat mempengaruhi besarnya perhatian yang akan ditaruh konsumen dalam produk tersebut.
b.      Interest
Setelah konsumen memusatkan perhatiannya kepada suatu produk, maka akan ada tahapan dimana konsumen akan merasa tertarik atau tidak terhadap produk tersebut. Hal ini akan sangat mempengaruhi pembentukan loyalitas konsumen terhadap produk tersebut.
c.       Desire
Setelah konsumen merasa tertarik dengan suatu produk, maka akan terjadi peningkatan rasa suka atau hasrat dari konsumen kepada produk karena produk tersebut memiliki karakteristik dan kelebihan yang sesuai dengan karakteristik yang dimiliki oleh konsumen.
d.      Action
Setelah konsumen membulatkan hasratnya pada produk tertentu, maka konsumen akan mengambil aksi untuk membeli produk tersebut atas dasar kepuasan yang didapat dari produk yang disenanginya tersebut.                    

2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Seseorang dalam Melakukan Proses Pembelian
Ada banyak faktor yang mempengaruhi seorang konsumen dalam menentukan pilihan produk yang akan dibelinya. Faktor-faktor tersebut adalah:
a.       Demografis
Faktor ini terbagi ke dalam beberapa variabel seperti umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan dan masih banyak lagi faktor demografis yang membedakan seorang konsumen dalam melakukan proses pembelian dengan konsumen lainnya. Seorang pegawai kelas menengah akan memilih rumah yang lebih murah untuk ditinggali ketimbang sebuah apartemen mewah yang akan dipilih oleh golongan pejabat. Dimana golongan menengah akan sangat memperhatikan alternatif-alternatif pilihan dari segi harga dan kualitas, tidak seperti golongan atas yang memperhatikan kemewahan dan class dari produk yang diperhatikan, dan juga golongan atas akan lebih mudah dalam memutuskan pembelian ketimbang golongan bawah atau menengah yang harus mempertimbangkan antara kualitas produk dengan modal yang dimiliki.
b.      Geografis
Faktor tempat konsumen berada juga sangat mempengaruhi konsumen dalam melakukan proses pembelian. Seseorang yang berada di daerah rawan bencana, akan berpikir dua kali dalam memenuhi kebutuhannya, dan mengurutkan kebutuhannya berdasarkan prioritas untuk bertahan hidup. Sedangkan seseorang yang berada di daerah dengan kondisi alam dan pemerintahan yang baik, akan sangat terbantu dalam melakukan proses pembelian karena hambatannya tidak sebanyak yang dimiliki oleh masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana.
c.       Perilaku
Perilaku seorang konsumen akan mempengaruhi dalam proses pembelian suatu produk. Seseorang yang realis akan selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan utmanya terlebih dahulu ketimbang kebutuhan sekundernya. Berbeda dengan konsumen yang mementingkan kelas sosial dimana mereka tidak akan ragu untuk menghabiskan uangnya dalam membeli barang-barang mewah yang tidak terlalu penting bagi mereka untuk menaikkan status di dalam kehidupan sosialnya.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Proses pembelian sangat dibutuhkan oleh konsumen dalam mengoptimalkan nilai dari barang yang akan dibelinya, sehingga akan memberikan kepuasan tersendiri bagi konsumen dan nilai dari produk tersebut akan bertahan lama dan memberi efek yang positif baik bagi konsumen maupun produsen.

Tidak ada komentar: