NAMA : THARIQ AFIF R
HAKIM
NPM : 17212345
KELAS : 3EA02
MATKUL : BAHASA INDONESIA
Penalaran
•
Penalaran
merupakan suatu corak atau cara seseorang mengunakan nalarnya dalam menarik
kesimpulan sebelum akhirnya orang tersebut berpendapat dan mengemukakannya
kepada orang lain. Dari prosesnya, penalaran dapat dibedakan sebagai penalaran
induktif dan deduktif.
a. Penalaran
Induktif
Penalaran induktif adalah proses penalaran untuk menarik
kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas
fakta-fakta yang bersifat khusus.
b. Penalaran
Deduktif
Penalaran deduktif adalah proses penalaran untuk
menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus
berdasarkan atas fakta-fakta yang
bersifat umum.
·
Proposisi adalah Suatu proses berfikir yang berusaha menghubungkan fakta yang diketahui
menuju ke pada suatu kesimpulan. Proposisi
dapat dibatasi sebagai pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya atau dapat ditolak karena kesalahan yang terkandung di
dalamnya.
a.
Inferensi (infere)
Proses
untuk menghasilkan informasi dari fakta yang diketahui.
b
. Implikasi (implicare)
Rangkuman,
sesuatu yang dianggap ada karena sudah di rangkum dalam fakta/ evidensi itu
sendiri.
·
Evidensi adalah semua fakta yang ada, yang dihubung-hubungkan
untuk membuktikan adanya sesuatu. Evidensi merupakan hasil pengukuan dan
pengamatan fisik yang digunakan untuk memahami suatau fenomena. evidensi
berbentuk data & informasi (keterangan yang diproleh dari sumber tertentu).
·
Dibawah ini beberapa cara yang dapat digunakan untuk
pengujian data:
a. Observasi,
yaitu mengamati secara langsung sesuatu objek untuk melihat dengan dekat
kegiatan yang dilakukan objek tersebut
b. Kesaksian
c. Autoritas
·
Untuk menguji fakta kita butuh melakukan dua kali penilaian:
1. Menentukan
apakah data itu merupakan kenyataan atau yang sungguh terjadi. Setelah yakin
dengan hal itu barulah dilakukan penilaian yang kedua.
2. Penilaian
kedua ini berdasarkan 2 dasar yaitu Konsistensi dan juga Koherensi.
·
Untuk menilai suatu autoritas, penulis dapat memilih
beberapa cara pokok sbagai berikut:
1. Tidak
mengandung Prasangka
artinya
pendapat disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli
atau didasarkan pada hasil eksperimen yang dilakukannya.
2. Pengalaman
dan Pendidikan Autoritas
Pendidikan
yang diperoleh harus dikembangkan lebih lanjut dalam kegiatan sebagai seorang
ahli. Pengalaman yang diperoleh autoritas, penelitian yang dilakukan,
presentasi hasil penelitian dan pendapatnya akan memperkuat kedudukannya.
3. Kemashuran
dan Prestise
Faktor
ketiga yang harus diperhatikan adalah meneliti apakah pernyataan atau pendapat
yang akan dikutip sebagai autoritas hanya sekedar bersembunyi dibalik
kemashuran dan prestise pribadi di bidang lain. Apakah ahli menyertakan pendapatnya
dengan fakta yang menyakinkan.
4. Koherensi
dengan Kemajuan
Hal keempat
adalah apakah pendapat yang diberikan autoritas sejalan dengan perkembangan dan
kemajuan zaman atau koheren dengan pendapat sikap terakhir dalam bidang itu.
Untuk memperlihatkkan bahwa penulis benar-benar siap dengan persoalan yang
tengah diargumentasikan.
SILOGISME
Silogisme adalah bentuk penalaran
dengan cara menghubung-hubungkan dua pernyataan yang berlainan untuk dapat
ditarik simpulannya. Silogisme termasuk dalam penalaran deduktif. Deduktif
merupakan salah satu teknik untuk mengambil simpulan dalam sebuah karangan.
Jenis silogisme dibagi ke dalam tiga jenis: Silogisme Kategorial, Silogisme
hipotesis, dan Silogisme alternatif.
·
Unsur-unsur yang terdapat dalam silogisme
1. Premis Umum
(Premis Mayor) menyatakan bahwa semua anggota golongan tertentu (A) memiliki
sifat atau hal yang tersebut pada (B).
2. Premis
Khusus (Premis Minor) menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang (C) adalah
anggota golongan tertentu (A).
3. Simpulan:
menyatakan bahwa sesuatu atau seseoarng itu (C) memiliki sifat atau hal yang
tersebut pada B.
·
Silogisme kategorial (golongan)
Silogisme kategorial adalah salah
satu premis merupakan anggota premis yang lain. Rumus:
PU: Semua A=B
PK: Semua C=A
S : Semua C=B
·
Silogisme negatif
Ciri silogisme negatif yaitu ada
kata bukan atau tidak
·
Silogisme hipotesis
Silogisme hipotetis adalah
silogisme yang memiliki premis mayor berupa proposisi hipotetis (jika),
sementara premis minor dan kesimpulannya berupa proposisi kategoris.
·
Silogisme alternatif
Silogisme alternatif adalah
silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi
alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya.
Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
·
Entimen
Suatu silogisme yang tidak
mempunyai premis mayor karena premis mayor itu sudah diketahui secara umum,
yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Rumus: C=B karena C=A
Tidak ada komentar:
Posting Komentar